Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar mengutus dua orang sebagai perwakilan untuk mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Pengelolaan Database Daring Nasional yang di selenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI), Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertempat di kota Pare-pare. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dimulai pada tanggal 28-30 Juli 2017.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiah (PWM) Majelis Pustaka dan Informasi Sulawesi Selatan ini diikuti oleh 19 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia Timur. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpunan Pusat Muhammadiyah beserta jajarannya, ketua PWM Sul-Sel, ketua PDM Pare-pare, DPRD kota Pare-pare dan Rektor Universitas Muhammadiyah Pare-pare beserta jajarannya.

(Deklarasi dan penandatanganan Gerakan Jurnalistik Daring Sehat *sumber;panitia)
Dalam pelaksanaannya, peserta dibekali 6 materi terkait ke-jurnalistikan dan 4 workshop pengelolaan website dan database. Pemateri yang dihadirkan juga adalah orang-orang profesionalisme bidang jurnalistik dan penggunaan daring dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Acara ini juga didukung oleh beberapa media muhammadiyah diantaranya ada majalah khittah dan tvmuh. Semangat dan antusias peserta diperlihatkan dengan keikhlasannya mengikuti acara bahkan sampai pukul 23.00 wita. Semata-mata untuk mengembangkan Muhammadiyah melalui berita online sebagai jihad informasi yang berkemajuan.
Sebagai puncak acara, segenap elemen perserikatan muhammadiyah yang hadir melakukan deklarasi dan penandatanganan Gerakan Jurnalistik Daring Sehat sebagai bentuk penolakan terhadap kelompok yang sengaja menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan terhadap pemerintah, individu ataupun kelompok masyarakat tertentu yang belakangan ini marak di dunia daring. Dengan adanya pernyataan sikap dari perserikatan muhammadiyah dan pemerintah kota Pare-pare menjadi bukti bahwa dalam melakukan pemberitaan harus dengan yang sehat serta tidak mengandung sara. Ketua DPRD kota pare-pare mengaku bersyukur dengan hadirnya deklarasi ini sebagai pelopor jurnalistik yang jujur dan menolak adanya berita buruk.
“Deklarasi ini menjawab keresahan masyarakat akan berita hoax yang sering muncul di media, pada hari ini pewarta jurnalistik muhammadiyah telah melakukan pernyataan sikap untuk selalu memberitakan kebenaran sesuai fakta. Ini adalah bentuk kesyukuran kami sebagai pemerintah kota pare-pare mewakili seluruh insan yang mengharapkan informasi sesuai dengan fakta yang nyata” Sambutnya diikuti tepuktangan yang riuh.*SA